Bijih nikel dari mineral oksida (Laterite) ada dua jenis
yang umumnya ditemui yaitu Saprolit dan Limonit
dengan berbagai variasi kadar. Perbedaan menonjol
dari 2 jenis bijih ini adalah kandungan Fe (Besi) dan
Mg (Magnesium), bijih saprolit mempunyai kandungan
Fe rendah dan Mg tinggi sedangkan limonit
sebaliknya. Bijih Saprolit dua dibagi dalam 2 jenis
berdasarkan kadarnya yaitu HGSO (High Grade
Saprolit Ore) dan LGSO (Low Grade Saprolit Ore),
biasanya HGSO mempunyai kadar
Ni ≥ 2%
sedangkan LGSO mempunyai kadar Ni <>
ini ada 3 macam teknologi yang digunakan untuk
mengolah bijih Nikel yaitu:
1. Electric Furnace yang menghasilkan Crude
FeNi
2. Krupp Rent yang menghasilkan Luppen (FeNi)
3. HPAL yang menghasilkan Ni, Co.
Pemilihan teknologi didasarkan pada jenis bijih dan
kebutuhan produk akhir yang diinginkan serta tidak
terlepas pula factor ekonomisnya. Dalam bahasan kali
ini, akan diuraikan proses pengolahan bijih nikel
dengan menggunakan teknologi Electric Furnace.
Pengolahan bijih nikel menjadi FeNi menggunakan
bijih Saprolit dilakukan melalui jalur Pyrometallurgy,
sedangkan pengolahan bijih Limonit biasanya
dilakukan melalui jalur Hydrometallurgy dengan
produk yang dihasikan Ni,Co. Proses pengolahan
dalam skala industri yang paling penting adalah
kontinuitas umpan baik jumlah maupun kadarnya,
diusahakan 2 hal tersebut tidak begitu fluktuatif
sehingga variabel operasi dan material dari desain
bisa ditetapkan dengan baik. Berikut contoh komposisi
untuk umpan industri yang sudah merupakan hasil
blending antara HGSO dan LGSO:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar